Jumat, 20 Februari 2015

First [1]



 Bruuuk!!!!

Trandy tersungkur di koridor sekolah.

“Hey, kalau jalan liat-liat dong!!!” omel Trandy.

“Gomennasai, saya tidak sengaja. Saya tidak melihat anda” ucap cowok itu dan membantu Trandy berdiri kembali, Menggenggam tangan Trandy yang mungil.

“lo nyinggung gw ya?!”

“tidak, saya hanya terburu-buru jadi tidak lihat anda berjalan dihadapan saya. Sekali lagi gomennasai” cowok itu membungkuk dan langsung meninggalkan Trandy.

“iss…. Menyebalkan” batin Trandy




                                                                        ***




“perkenalkan nama saya Izhikawa Kenzhi. Panggil saja Izhikawa. Pindahan dari Iwatobi High School di Jepang. Mohon bantuannya” semua siswa cewek kagum akan wajah tampan Kenzhi. Dengan tubuh yang tinggi tegap dan terlihat kuat, lensa mata berwarna Blue Diamond, berkulit putih, model rambut jaman sekarang, Style Simple but looking very cool, & terlihat sangat maskulin. Itulah tipe rata-rata cewek Hamel International High School.


“Izhikawa, kau boleh duduk di bangku yang kosong itu” perintah Fia-Sensei dengan cirri khasnya yang tegas.


Pelajaran pun dimulai seluruh siswa kelas 1-4 memperhatikan pelajaran dari Fia-Sensei. Kenzhi menikmati pelajaran pertamanya HIHS tanpa teman sebangku.



~ 2 jam berlalu ~

~ TEEEEEEET!!  ~



Fia-sensei langsung mengakhiri jamnya dan meninggalkan ruang kelas 1-4
Zhea langsung menuju kantin untuk makan bersama sahabatnya Trandy.



~        Kantin       ~



Trandy sudah menunggu Zhea di meja tempat makan biasa mereka. Tak berapa lama menunggu, Zhea pun datang….


“Tran, lo mau gw pesenin? Entar gw yang bayarin” Tawar Zhea.

“beneran nih?” Tanya Trandy Terkejut.

“yaiyaaalaaaah…. ” jawab Zhea sambil mengibaskan rambut panjangnya.

“gw bakso dan es teh aja…”

“kalau gitu gw sama kayak lo, MBAK!!!! BAKSO AMA ES TEH 2 YAAAAH!!!” teriak Zhea dengan suaranya yang begitu nyaring.

“Zhea, ada yang ingin gw omongin. Tapi, jangan beritahu siapa-siapa yaaa…. Ini Rahasiaa…” Kata Trandy dengan wajah dan nada serius.

“ok, lo kan tau kalau gw ini tipe orang yang ga ember”

“sebenarnya gw ini berasal dari keluarga kerajaan. Gw kesini karena buat gw lebih mandiri” Kata Trandy.

“Keluarga kerajaan mana? Lo princess ya? Terus siapa yang nyuruh lo pindah kesini buat mandiri? Padahal lo emang udah mandiri. Banget malah…” Tanya Zhea yang mulai penasaran.

“gw keluarga kerajaan William, makanya nama gw William Trandy Fluerence. Dan gw putrid ke-2 dari raja. Yang nyuruh gw pindah kesini juga ayah gw. Tujuan bukan hanya mandiri saja tapi buat nyari mantu buat dia, dengan cara jangan beritahu identitas asli kecuali sahabat yang benar-benar bisa jagain identitas gw. Kalau gw belum punya kandidat selama sebulan ini, gw bakalan di tunangin sama pangeran Agnapolis dari Negeri Music” jelas Trandy.

“lo pernah ketemu ama pangeran Agnapolis itu?” Tanya Zhea.

“Belum. Yang gw takutin kalau nanti gw ketemu terus pangerannya punya 2 tompel besar terus timbul dia antara bibir dan hidungnya. Gimana? Gw ogaah sama dia… bingung banget gimana biar gw bias ngindarin pertunangan itu” kata Trandy sambil membanyangkan buruknya wajah pangeran.

“kalau sampe lo ditunangin sama orang kayak gitu, gw ga setuju… masa temen gw yang cantik satu ini tapi tomboy siiih.. ditunangin sama orang kayak gitu…oh iya,,,gw denger lo mau di pindahin ke kelas lain ya?”

“iya”

“bentar pulang sekolah kita ke mall yah… temenin gw belanja baju. Terus, kita ke cafĂ© favorite kita. Tenang aja gw kok yang teraktir…” tawar Zhea.

“ok, gw temenin lo. Biasanya lo kalau kayak gini pasti dapet gebetan baru?” tebak Trandy.

“hahahahahaha…… ia di samping rumah gw ada tetangga baru, ganteng banget sumpah…. Gw denger denger mamanya manggil dia Givan” jelas Zhea dengan membayangkan wajah Givan.


Selesai makan mereka berdua memutuskan untuk ke kelas masing masing. Trandy pun duluan sampai karena kelasnya yang berdekatan dengan kantin. Trandy pun duduk dibangku sambil mengambil manga dan membacanya dengan santai. Tiba-tiba kelas menjadi riuh, Trandy merasa terganggu dengan suasana itu. Dia pun berdiri dari bangkunya dan berjalan menuju keluar kelas. Tiba-tiba seseorang mnahan tangannya, Karena kaget Trandy hamper terjatuh.


“hey! Kau tidak apa?” Tanya cowok yang menabraknya tadi pagi.

“kau mengagetkanku saja !!! ngapain sih ke sini?! Lo kan bukan di kelas ini!”

“aku hanya mengembalikan buku catatanmu yang jatuh tadi, ku kira itu buku punyaku. Ternyata salah ambil”

“sini kembalikan!!!” teriak Trandy sambil mengambil buku dengan kasar dari tangan cowok itu.

“tunggu kalung yang kau pakai itu asli?” Tanya cowok itu yang terkejut melihat kalung Trandy.

“yaiyalah ini asli!”


Tanpa basa basi cowok itu menarik pergi Trandy dari kelas menuju taman. Seluruh siswa melihat mereka dan ada beberapa cewek yang iri karena melihat Trandy di tarik oleh cowok itu.

Thank You! [1]

Yoo! :v / sorry yee :3 kalau ada yang typo atau ada suatu kesalahan lain. Maklum masih NB . ini aja judulnya asal asalan dan sebenarnya belum ada judulnya :’v jadi maafkanlah saya jika ada suatu kesalahan. And it’s my first time to share it. Selamat membaca :3 

Reyno Gevial Ravlz nama yang unik pemberian dari orang tau ku yang udah ga ada di dunia ini 5 tahun yang lalu dan tepat saat ulang tahun ku yang ke 11. Kecelakaan  jatuh di jurang akibat remnya putus karena seseorang telah menggunting kabel rem. 



Orang orang saat ulang tahun merasakan akan  kebahagiaan tidak denganku yang selalu sedih ketika ulang tahun sebelum orang tuaku meninggal. Orang orang merayakan ulang tahun dengan cara merayakannya. Tidak denganku yang hanya mengurung di kamar menangis karena mengingat hal itu. 



Tetapi tidak untuk saat ini yaitu hari ulang tahunku yang ke 16. Aku berjanji tidak akan menangis lagi.. Aku akan berubah menjadi kuat, karena aku yakin bahwa orang tuaku yang sudah berada di alam lain merasa sedih jika aku tidak senang saat ulang tahunku. 



Aku tidak sendiri di mension milik orang tuaku yang sekarang menjadi milikku. Aku tinggal bersama pelayan pelayan, adik, dan kakekku. Saat orang tuaku meninggal aku belum bisa mengurus sebuah perusahaan yang sangat besar. Kakekkulah yang menggantikan posisi ayahku. 



Kakekku sangat over protektif ketika orang tuaku telah meninggal. Aku tidak terganggu akan hal itu, aku yakin kakekku melakukan hal itu karena tidak ingin kehilangan aku dan adikku setelah anak tunggalnya meninggal. 



Saat meninggalnya mereka, aku hanya mengurung diri selama 1 bulan dan tidak kembali bersekolah. tidak dengan adikku yang bernama Rian Argantara Avrial Ravlz, dia tetap melanjutkan sekolahnya.



Rian tak selemah diriku, mungkin karena saat meninggalnya orang tua kami tepat di ulang tahunku yang membuatku frustasi .Kakekku memutuskan untuk menyewa guru guru yang terbaik untuk mengajariku dirumah.  





Tapi tepat saat ini aku memutuskan untuk masuk sekolah. Tepat saat hari ini hari ulang tahunku aku masuk ke sekolah itu. Aku sudah bersiap siap dan berangkat menggunakan mobil keluaran baru dari perusahaan milikku yang diberi oleh kakek.




"kek, aku berangkat dulu yaah.. Sampai jumpa kek" kataku sambil melambai pada kakekku yang tersenyum melihat perubahan sikapku yang menjadi semakin baik.




Aku pun mengendarai mobil dengan cepat agar tidak terlambat. 13 menit pun aku sampai tepat depan gerbang sekolah. Aku mengendarai mobil masuk ke dalam gerbang dan memarkir depan pintu masuk yang satu satunya parkir buat mobil. Aku pun keluar dari mobil sambil mengenakan jaket ayahku yang terlihat cocok untuk ku pakai. 



Aku memperhatikan sekolah ini dengan jelas jelas. Simple tapi sangat megah dengan Arsitektur bergaya Belanda. Aku pun masuk ke dalam gedung sekolah tersebut dan menuju meja khusus melapor. 




"bu, saya murid baru di sekolah ini" jelasku dan ibu itu memanduku berjalan menuju ruang kepala sekolah yang merupakan teman dekat ayahku. Saat perjalanan orang orang heran melihatku, mungkin karena aku adalah murid baru. Saat tiba di ruang kepala sekolah aku melihat seorang paruh baya berumur sekitar 39 an duduk dikursi khusus kepala sekolah. 
 


"hallo om.." sapaku sambil tersenyum ramah.



"siapa?" tanyanya dengan wajah bingung mencoba mengingatku.



" ini aku Reyno Gevial Ravlz. Anak dari Dion Draniel Ravlz."



"ooh.. Reyno! Kamu sudah besar sekarang... Om cukup turut berduka atas meninggalnya orang tua mu” ucapnya yang saat pertama terlihat begitu sang dan tiba tiba terlihat murung karena teringat akan orang tuaku yang merupakan sahabatnya  “Saat itu kau kelihatan sangan terpukul. Apakah kau sekarang baik baik saja? Kata kakekkmu kau tdk mau bersekolah terpaksa kakeknmu menyewa guru guru untuk mengajarmu dirumah..." aku melihat ekspresi cemas diwajah yang masih terlihat muda itu.



"aku sudah baik baik saja kok... Tidak selamanya aku harus Home schooling terus dan tidak mendapat teman. Bisa bisa ayah dan mama tidak senang di alam sana" jelasku yang mencoba membuat orang tua itu biar tenang.



"benar juga, jadi kamu akan masukke kelas 3-a karena hasil tesmu yang cukup mengejutkan" ucapnya dengan memperlihatkan wajah kagumnya padaku.



"yaah itu karena selama 5 tahun ini aku hanya menghabiskan waktu untuk belajar"



"murid sepertimu sangat dibutuhkan oleh sekolah ini. Kalau begitu kamu boleh pergi ke kelas 3-a sekarang. Ikuti pak gifari ini.ooh, ia disekolah jangan panggil,saya om. Panggil saya pak ivan"



"baik pak"


~~~~